THE ROAD FROM VALUE TO THE MONEY

5 Areas and 25 Principles to Develop a Profitable and Sustainable Business

“Untuk mendapat kekayaan berikan nilai sebanyak mungkin kepada sesama”. Keyakinan ini menjadi filosofi disusunnya formulasi prinsip-prinsip membangun bisnis yang sukses. Sukses sebuah organisasi bisnis teramati dari kemampuannya menghasilkan keuntungan (profitability) dan kelanggengannya (sustainability). Bisnis yang tidak menguntungkan tentu tidak bisa disebut sukses. Begitu pula sebuah perusahaan yang umurnya pendek tentu juga tidak bisa dikategorikan sebagai bisnis yang sukses.

Sebuah bisnis bisa mencapai sukses apabila produk atau jasa yang dihasilkan  mempunyai nilai yang  tinggi bagi kehidupan manusia. General Electric mampu hidup sampai lebih dari 120 tahun dan tetap menjadi perusahaan raksasa karena produk yang dihasilkan nyata-nyata memberi arti bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Bill Gates menjadi orang terkaya di dunia hanya dalam waktu kurang dari 20 tahun, karena memberikan  produk yang sangat berarti bagi kehidupan manusia.

Filosofi ini yang dikristalkan sebagai The Road from Value to Money, sebuah metodologi membangun bisnis yang sukses. Metode ini dijabarkan ke dalam 25 prinsip pengembangan bisnis yang terbagi dalam 5 area sebagai berikut:

  1. Creation

“Ciptakan produk dan jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi manusia”. Di area ini penciptaan value dilakukan melalui ide atau pemikiran. Prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya adalah:

  1. Values, produk dan jasa yang dihasilkan harus selaras dengan nilai-nilai dan norma universal yang menyangkut kehidupan, lingkungan hidup, kemanusiaan dan moralitas.
  2. Ethics, produk dan jasa yang dihasilkan harus selaras dengan ajaran agama, budaya, hukum-hukum formal yang berlaku secara lokal serta etika sosial yang berkembang.
  3. Functionality, produk dan jasa yang dihasilkan harus secara nyata mampu memberi manfaat positif bagi masyarakat.
  4. Segmentation, produk dan jasa yang dihasilkan harus ditujukan kepada segmen pasar tertentu yang secara jelas dikenal
  5. Uniqueness, produk dan jasa yang dihasilkan harus memiliki keunikan yang tidak ada pada produk sejenis yang disasarkan pada segmen yang sama.

 

  1. Production

“Buatlah cara atau metode untuk mematerialisasikan nilai yang diciptakan secara massal”. Di area ini value yang telah diciptakan dapat menjadi produk yang siap di disebarkan kepada masyarakat penggunanya. Prinsip-prinsip yang tercakup dalam area ini adalah:

    1. Tools, organisasi bisnis harus mempunyai alat atau perangkat untuk melakukan proses produksi/ materialisasi value yang diciptakan. Tools bisa berupa peralatan, permesinan, perkakas, alur kerja, prosedur kerja dll, yang tujuannya membuat orang bisa mengerjakan proses produksi.
    2. Team, organisasi bisnis harus mempunyai tim yang merupakan kumpulan orang-orang yang akan bekerja untuk menghasilkan produk dan jasa menggunakan Tools yang telah ada.
    3. Financing, organisasi bisnis harus mempunyai sumber dana yang cukup untuk melakukan proses produksi.
    4. Technology, organisasi bisnis harus memiliki sistem dan teknologi yang akan membantu dan mengoptimalkan proses produksi.
    5. Control, organisasi bisnis harus memiliki mekanisme kontrol yang akan membuat pemilik bisnis selalu mendapat informasi akurat tentang pergerakan bisnisnya.
  1. Marketing

“Komunikasikan value yang telah diproduksi secara massal kepada orang sebanyak mungkin”. Di area ini, dicari cara untuk mengomunikasikan nilai-nilai yang terkandung pada produk sehingga nilai tersebut diketahui orang dalam wilayah tertentu. Prinsip yang tercakup dalam area ini adalah:

    1. Branding, perusahaan harus mengomunikasikan value yang dihasilkan untuk membuat orang dari tidak tahu menjadi tahu
    2. Promotion, perusahaan harus mengomunikasikan hal-hal menarik dari value yang dihasilkan sehingga orang yang tahu menjadi ingin mendapatkan nilai tersebut
    3. Selling, perusahaan harus mengomunikasikan segala manfaat yang diberikan oleh produk yang dihasilkan sehingga orang yang menginginkan menjadi benar-benar membeli produk tersebut.
    4. Relation, perusahaan harus membangun relasi dengan orang-orang yang pernah mempergunakan value yang dihasilkan sehingga akhirnya menjadi “langganan” pelanggan yang selalu/sering membeli produk dari vendor yang sama.
    5. Loyalty, perusahaan harus membangun komunikasi dua arah dengan para “langganan” sehingga mereka bisa memberikan referals atau referensi.
  1. Distribution

“Berikan produk yang dihasilkan kepada semua orang yang ingin menggunakannya dengan kualitas dan kuantitas yang sama dengan yang dikomunikasikan”. Di area ini diatur distribusi dan penyampaian produk kepada masyarakat/pelanggan secara cepat, tepat dan tidak mengurangi nilai produknya. Prinsip -prinsip yang tercakup pada area ini adalah:

    1. Package, penyerahan produk dan jasa kepada pelanggan akhir harus tetap memperhatikan tampilan produk tetap menarik dan kualitasnya secara aman terlindungi dari kerusakan.
    2. Transport, penyerahan produk dan jasa kepada pelanggan akhir harus menggunakan media transpor yang tepat, sehingga selain kuantitas dan kualitasnya terjaga, kecepatannya  juga dapat dioptimalkan.
    3. Channel, penyerahan produk dan jasa kepada pelanggan akhir harus melalui channel-channel yang secara mudah bisa diakses oleh pelanggan akhir.
    4. Time, penyerahan produk dan jasa kepada pelanggan akhir harus dilakukan dalam kerangka waktu yang tepat sehingga jangka waktu antara produk tersebut dibuat dan pelanggan akhir menerima terjaga secara optimal.
    5. Assurance, penyerahan produk dan jasa kepada pelanggan akhir harus disertai dengan mekanisme yang memastikan pelanggan mendapat produk sesuai ide kreasinya.
  1. Get Paid

“Dapatkan uang dalam jumlah yang sangat banyak sebagai imbalan dari orang-orang yang telah mendapatkan manfaat dari produk yang diterimanya”. Di area ini diatur bagaimana uang diterima sebagai nilai tukar dari produk yang dijual. Prinsip-prinsip yang tercakup dalam area ini adalah:

    1. Sourcing, perusahaan harus melakukan sourcing atas bahan baku produksi dan seluruh biaya produksi dengan tujuan supaya proses produksi terjadi secara efisien.
    2. Pricing, perusahaan harus menghitung dan menetapkan harga jual yang tepat dengan mempertimbangkan aspek internal perusahaan maupun aspek eksternal, dengan tujuan mendapatkan margin keuntungan yang optimal.
    3. Collection, perusahaan harus mempunyai mekanisme yang tepat tentang pembayaran pelanggan, pengendalian inventory serta pembayaran biaya-biaya, sehingga  memiliki cash flow yang ideal.
    4. Fund Management, perusahaan harus mengelola aset keuangannya sehingga dana yang dikumpulkan dari keuntungan usaha bisa tetap memberi manfaat dan secara langsung maupun tidak langsung mendukung kelangsungan usaha.
    5. Paper Asset, perusahaan harus mengelola papper asset atau portofolionya sehingga dapat dimanfaatkan untuk perkembangan usaha lebih lanjut.